Demokrasi adalah dien yang memiliki pandangan tersendiri mengenai alam nyata, kehidupan, dan manusia. Ia menjadi penopang paham sekulerisme yang berdiri di atas prinsip pemisahan dien dari Negara dan kehidupan. Apa saja yang diperuntukkan bagi Allah maka ia milik Allah, yakni masjid, gereja, dan tempat tempat ibadah lainnya; sedangkan seluruh urusan dan bidang kehidupan selainnya, baik bersifat umum maupun khusus, adalah milik kaisar (raja/presiden).
Kaisar memiliki kebebasan intervensi terhadap hak hak khusus Allah Ta’ala jika ia menghendakinya. Sebaliknya , Allah tidak berhak sedikitpun untuk ikut campur dalam hak hak kaisar.
Upaya apa saja yang menentang prinsip tersebut, maka dalam waktu singkat akan segera menuai tuduhan politisasi agama atau membawa bawa agama ke dalam politik praktis, ataupun sebaliknya. Lebih keras lagi akan dituduh menyebarkan paham fundamentalisme dan terorisme…!!!
Allah Ta’ala berfirman :
“Lalu mereka berkata sesuai dengan persangkaan mereka,”ini untuk Allah dan ini untuk berhala berhala kami,” Maka saji sajian yang diperuntukkan bagi berhala berhala mereka tidak sampai kepada Allah; dan saji sajian yang diperuntukkan bagi Allah, maka sajian itu sampai kepada berhala berhala mereka. Amat buruklah apa yang mereka tetapkan itu. ( QS Al An’am :136)
0 komentar :
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !